A.
PENGANTAR
Sosiologi merupakann pengetahuan yang relatif baru dibanding dengan ilmu pengetahuan
lain nya.
B . konsep dasar
sosiologi
1.konsep dan defenisi sosiologi
Sosiologi terdapat dua pengertian dasar, yaitu sosiologi sebagai
ilmu pengetahuan dan metode. Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan berarti
sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan mengenai kajian masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis dan
logis .
Sosiologi sebagai metode ialah cara cara berpikit untuk
mengungkapkan realitas sosiol dalam
masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggung jawabkan
secara ilmiah.
Beberapa tokoh
memberikan defenisi mengenai sosiologi,yaitu :
a.
Auguste
Comte berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu yang terutama mempelajari manusia
sebagai mahluk yang mempunyai naluri untuk senan tiasa hidup bersama dengan
sesama nya.
b.
J.A.A. van
Doorn dan C.J. lammars mengemukakan sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang
struktur- struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersipat stabil.
c.
Roucek
warren mengemukakan sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap
interaksi social, dan hasilnya yaitu organisasi social.
d.
Selo
soemardjan dan soelaiman soemardi mengemukakan sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari struktur social,proses social, dan perubahan social.
2. sipat dan hakekat
sosiologi
Sikap dan hakekat sosiologi adalah:
a.
Sosiologi
sebagai rumpun ilmu social, bukan ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu kerohanian.
b.
Sosiologi
merupakan ilmu pengetahuan yang kategoris, artinya sosiologi membatasi diri
dengan apa yang terjadi dan bukan pada apa yang harusnya terjadi.
c.
Sosiologi
merupakan ilmu pengetahuan murni(pure
science),bukan ilmu pengetahuan terapan (applied
science).
d.
Sosiologi
merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, artinya yang diperhatikan adalah pola
dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
e.
Sosiologi
merupakan ilmu pengetahuan yang resional
f.
Sosiologi
termasuk ilmu pengetahua umum bukan ilmu pengetahuan yang khusus.
Ciri-ciri sosiologi
a.sosiologi bersifat empitis .
b. sosiologi bersifat teoritis
c. sosiologi bersifat kumulatif.
d.sosiologi bersifat nonetis.
3. objek studi sosiologi
Adalah masyakat,dengan menyoroti
hubungan antarmanusia dan proses sebab-akibat yang timbul dari hubungan
tersebut. Selain itu , sosiologi dapat
dikaji dengan perspektif lingkungan. Didalam perspektif tersebut,secara
kolektif dapat dikatagorikan dalam 3 tahapan study sosiologi,yaitu:
·
Sifat dasar
dan perkembangan manusia
·
Interaksi
manusia dan hubungannya
·
Serta
penyesuaian secara dengan lingkungan
Jadi,
dalam sosiologi juga terdapat kajian tentang ekologi manusia.
Ekologi manusia merupakan studi
terhadap bagaimana manusia berinteraksi dengan alam bukan sebagai makhluk
biologis, tetapi sebagai makhluk social.
4. kegunaan sosiologi
a)
Perencanaan social
Perencanaan social adalah
kegiatan social yang objeknya masyarakat,
Sosiologi memiliki 4 kegunaan :
v
Dalam bidang
perencanaan social
v
Penelitian
v
Pembangunan
v
Dan
pemecahan masalah social
Beberapa kegunaan sosiologi dalam percernaan
social adalah:
1.
Sosiologi
memahami perkembangan kebudayaan masyarakat, baik masyarakat tradisional modern
2.
Social
memahami hubungan dengan lingkungan alam,antargolongan, dan proses perubahan
dab pengaruhg penemuan baru terhadap masyarakat.
3.
Sosiologi
memiliki disiplin ilmiah yang didasarkan atas objektivitas
4.
Berfikir
secara sosiologis, suatu percernaan social dapat dimamfaatkan untuk mengetahui
perkembangan iptek.
5.
Penurut
pandangan sosiologis, percernaan social merupakan alat untuk mengetahui
perkembangan masyarakat yang fungsinya untuk menghimpun kekuatan social guna
yang menciftakan ketertiban masyarakat.
b). penelitian
sosiologi memiliki kelebihan dibandingkan dengan ilmu-ilmu yang
lain, karena;
1)
Memahami
symbol kata-kata,dan kode.
2)
Pemaham
terhadap pola tingkah laku manusia dalam masyarakat.
3)
Kemampuan
untuk mempertimbangkan berbagai phenomena social yang timbul dalam kehidupan
masyarakat, terlepas dari prasangka-prasangka
subjektif.
4)
Kemamouan
untuk melihat kecendrungan-kecendrungan arah perubahan tingkah laku anggota
masyarakat atas sebab-sebab tertentu.
5)
Kehati-hatian
dalam menjaga pemikiran yang rasional sehingga tidak terjebak dalam pola piker
yang tidak jelas.
C). pembangunan
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan disegala bidang
kehidupan yang dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencan tertentu.
Peningkatan taraf hidup masyarakat mencakup suatu perangkat
cita-cita yang meliputi hal-hal sebagai berikut.
1)
Pembangunan
harus bersifat rasionalitis
2)
Adanya
perencanaan dan proses pembangunan
3)
Peningkatan
produktifitas
4)
Peningkatan
standar kehidupan
5)
Kesempatan
yang sama untuk berpatisipasi
Dalam pembangunan dapat beberapa
tahap,yaitu:
1)
Perencanaan
2)
Penerapan
3)
Epaluasi
d). pemecahan masalah social
masalah social adalah suatu ketidak sesuaian antara unsur-unsur
social yang membahayakan kehidupan
masyarakat.
Masalah
social timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok
social yang bersumber pada factor-faktor berikut:
1)
Ekonomi
Misalnya;kemiskina pengangguran dan bencana alam
2)
Biologis
Misalnya;penyakit menular dan wabah
3)
Pisikologis
Misalnya;penyakit syaraf, bunuh diri, disorganisai jiwa
4)
Kebudayaan
Misalnya; kejahatan, penceraian, kenakalan remaja, komplik
etnis,dan komplik agama.
Disetiap] masyarakat terdapat perbedaan persepsi tentang
kepincangan-kepincangan yang dianggap masalah social. Akan tetapi,pada umumnya
yang dianggap masalah social yaitu :
1.
Kemiskinan
2.
Kejahatan
3.Disorganisasi
keluarga
4.
Masalah
generasi muda
5.
Peperangan
6.
Pelanggaran
terhadap norma masyarakat
Mmisalnya :
§
Prostitusi
§
Perjudian
§
Narkoba
§
Prilaku seks
menyimpangan
7.
Masalah kependudukan
8.
Masalah
lingkungan hidup
Metode-metode
sosiologis yang digunakan untukan masalah social adalah metode prepentif dan
metode represif.
c. metode-metode sosiologi
sosiologi adalah ilmu pengetahuan
untuk mengungkapkan realitas social budaya yang ada didalam masyarakat dengan
prosedur dan teori yang dapat dipertanggungjawabakan secara kuantatif.
1. Metode
statistic.
2. Metode
eksperimen
3. Metode
induktif dan deduktif
4. Metode studi
kasus
5. Metode
survey lapangan
6. Metode
partisipikasi
7. Metode
empris dan rasionalistis
8. Metode
fungnasionalisme
9. Metode studi
pustaka
D. konsep-konsep tentang realitas social budaya
1.MASYARAKAT.
Adalah sekumpulan
manusia yang menempati wilayah tertentu dan membina kehidupan bersama dalam
berbagai aspek kehidupan atas dasar norma social tertentu dalam waktu cukup
lama.
2.INTERAKSI SOSIAL.
Hubungan dan
pengaruh timbale balik antarindividu, antara individu dan kelompok, dan antar
kelompok.
3. STATUS DAN PERAN
Status adalah posisi seeorang dalam
masyarakat .status merupakan aspek yang kurang lebih bersifat statis.
Peran merupakan pola tindakan atau
perilaku dari orang yang memiliki status tertentu.
4.NILAI
Adalah segala sesuatu yang dianggap
baek dan benaroleh anggota masyarakat dan merupakan suatu yang diidam-idamkan,
5.NORMA.
Adalah wujud konkret dari nilai
social.
4 macam
norma yang ada dalam masyarakat .
1. Norma agama.
Yaitu petunjuk hidup yang berupa perintah
2. Norma adat
atau kebiasaan, norma yang barkaitan dengan sistim penyelenggaraan hidup yang terjadi secara berulang-ulang
3. Norma
kesusilaan atau kesopanan.yatu tntutan perilaku yang harus dipatuhi oleh setiap
warga masyarakat
4. Norma hokum,
yaitu norma masyarakat yang dibuat oleh lembaga-lembaga berwenang seperti MPR,DPR,DPD, dan pemerintah.
6.LEMBAGA SOSIAL
(PRANATA SOSIAL)
Menurut Paul. Harun dan Chester
L. Hunt ,lembaga adalah system hubungan social yang terirganisasi yang mewujudkan nilai njlai dan tata cara umum tertentu dan memenuhi
kebetuhan dasar masyarkat
7.SOSIALISASI
Sosialisasi merupakan proses individu belajar berinteraksi ditengah-tengah masyarakat.
8.PERILAKU MENYIMPANG
Perilaku menyimpang dapat bersumber dari bebrapa hal dibawah ini
yaitu :
a.
Tidak berfungsinya aparat
penegak hokum
b.
Memburuknya stuasi social
budaya masyarakat
c.
Tidak berhasilnya proses
pewarisan budaya
d.
Proses sosialisasi yang tidak
sempurna
9.PENGENDALIAN SOSIAL
Masyarakat
menciptakan niorma sebagai pedoman prilaku yang pelaksanaan nya memrlukan suatu
bentuk pengawasan dan peradilan,usaha yang dilakukan agar masyarakat berprilaku
sesuai dengan norma dan nuilai yang berlaku di sebut pengendalian social.
Dalam pelaksanaaan
pengendalian social diperlukan beberapa perangkat antar lain :
Norma
Lembaga atau institusi
Personil –personil penegak
hokum
Ø
Polisi merupakan salah satu
personil lembaga pengendalian social.
10.PROSES SOSIAL
Proses social merupakan proses interaksi dan
komunikasi antara kompunen masyarakat dari waktu ke wajtu hingga mewujudkan
suatu perubahan.
Dalam suatu
proses social terdapat kompunen-komponen yang saling terkait satu sama lain
yaitu:
a.
Struktur
social
Struktur social yaitu susunan
masyarakat secar konfrehensif yang menyAngkut :
o
Individu-individu
o
Tata
nilai
o
Organisasi
siswa
o
Struktur
budaya
Struktur
social merupakan suatu babgunan masyarakat yang abstrak
b.
Interaksi
social
Interaksi social yaitu keseluruhan jalinan antar warga
masyarakat,baik secara individu maupun secara kelompok dalam menyelenggarakan
kehidupannya.
c.
Struktur
alam lingkungan
Struktur ini meliputi :
Ø
Letak
Ø
Bentang
alam
Ø
Iklim
Ø
Flora
Ø
Fauna
Komponen ini meruapakan salah
satu komponen yang turut mempengaruhi jalan
nya proses social suatu masyarakat
11.PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Perubahan
social budaya adalah perubahan struktur social dan budaya akibat ketidak
sesuaian diantara unsure-unsurnya.
Factor-faktor yang menyebabkan perubahan
social budaya dalam suatu masyarkat adalah :
a.
Perubahan lingkungan alam
b.
Perubahan situasi ke pendudukan
c.
Perubahan struktur social dan budaya
Kemacetan merupakan contoh perubahan social
buday akibat semakin meningkatnya jumlah penduduk
d.
Perubahab nilai dan sikap
12.KEBUDAYAAN
Kebudayaan
adalah semua hasil cipta,rasa ,dan karsa manusia dalam hidup bermasyarakat.
Kebudayaa dapat berbentuk”
A.
Artepak
B.
System aktifitas
C.
System idea tau gagasan
Kebudayaan secara universal terdiri dari 7
unsur utama yaitu :
a.
System kominikasi ( bahasa)
b.
System kepercayaan ( religi )
c.
System kesenian (se ni)
d.
System organisasi social ( kemasyarakatan)
e.
System mata pencaharian ( ekonomi )
f.
System ilmu pengetahuan
g. System
peralatan dan pelengkapan hidup ( teknologi)
E.Hubungan antara berbagai
konsep realitas social budaya
1.
MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
2.
MASYARAKAT DAN INTERAKSI SOSIAL
3.
STATUS DAN PERANAN
4.
NILAI ,NORMA,DAN LEMBAGA SOSIAL
5.
PRILAKU MENYIMPANG DAN PENGANDALIAN SOSIAL
F.Data
sosiologi tentang phenomena social masyarakat setempat
Data merupakan fakta atu keterangan mengenai pen omena .
Phenomena adalah gejala-gejala yang terjadi
dalam masyarakat yang sifat nya luar
biasa…
Phenomena-penomena social merupakan
bentuk-bentuk kenesbian dari tata pergaulan masyarakat majmuk.
Penomen asocial yang berada d masyarakat berdasarkan hasil
penelitian dan data statistic yang perlu di perhatikan seluruh komponen adalah
1.PENURUNAN KUALITAS( MORAL)
Menurut brooks dan gable ( 1997) menyaqtakan bahwa demo ralisai b erhubungan dengan rendahnya standr moral
.demorelasisai merngalami gejala sebagai berikut :
BAB II
Nilai dan
Norma social
1.
Pengertian nilai social
nilai
merupakan kumpulan sikap perasaam
ataupun anggapan terhadap sesuatu hal mengenai
baik,buruk,benar,salah,patut-tidak patut ,mulia-hina,penting atau tidak
penting.
Menurut c.
kluckhon semua nilai kebudayaan alam pada dasarnya mengenali lima
masalah pokok ,yaitu:
a.
Nilai
mengenai hakikat hidup manusia ,
b.
Nilai
mengenai hakikat karya manusia,
c.
Nilai
mengenai hakikat dari kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
d.
Nilai
mengenai hakikat dari hubungan manusia dengan alam sekitar
e.
Nilai
mengenai hakikat dari hubungan manusia
dengan sesamanya.
Beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli mengenai social
adalah sbb :
a.
Kimball young : nilai social
adalah asumsi abstrak dan sering tidak disadari
b.
A.W.green:nilai social adalah kesadaran yang secara relatif
langsung disertai emosi terhadap objek
c.
Woods :nilai social
merupakan petunjuk –petunjuk umum yang telah berlangsung lama yang mengajarkan
tingkah laku dan kepouasan dalam kehidupan sehari-hari
2.
Jenis-jenis nilai social
Notonegoro membedakan nilai
social menjadi 3 macam yaitu:
a.
Nilai
material,adalah segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia
b.
Nilai
vital,adalah segala ssuatu yang berguna
bagi manusia dalam melaksankan aktifitas
c.
Nilai
kehoranian,adalah segala sesuatu yang berguna bagi kebutuhan rohani manusia
seperti
1.
Nilai
kebenaran yaitu nilai yang bersumber pada akal manusia (cipta)
2.
Nilai
keindahan yaitu:nilai yang bersumber pada unsure perasaan (estetika)
3.
Nilai moral
yaitu nilai yang bersumber pada unsure
pada unsure kehendak ( karsa)
4.
Nilai
keagamaan (religiusitas) yaitu nilai yang bersumber pada refelasi (wahyu)dari
tuhan.
3.
Ciri-ciri nilai social
a. nilai social
merupakan konstruksi masyarakat yang tercipta melalu interaksi diantara para anggota masyarakat
b. Nilai dapat diteruskan dan ditularkan dari satu orang kekelompok
atau ke orang atau kelompok lain melalui berbagai macam proses social.
c. Nilai social dijadikan milik diri melalui proses belajar (
sosialisasi yang berlangsung sejak masa kanak-kanak dalam keluarga).
d. Nilai social memuaskan manusia dan memiliki peranan dalam usaha
pemenuhan kebutuhan –kebutuhan social.
e. Nilai social merupakan asumsi-asumsi abstrak dimna terdapat
consensus social tentang harga relative dalam
masyarakat
f.
Nilai social
cenderunh berkaitan dari ke yang lain
g. Sistim nilai social beragam bentuk nya antara kebudayaan yang satu
dengan kebudayaan yang lain
h. Nilai social selalu memberikan pilihan dari sisti-sistim yang ada
i.
Masing-masing
nilai social mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap orang perorangan dan
masyarakat sebagai keseluruhan
j.
Nilai social
dapat melibatkan emosi atau perasaan
k. Nilai social dapat mempengaruhi perkembangan pribadi dalam
masyarakat
4.
Fungus nilai social
a.
Sebagai
factor pendorong
b.
Sebagai petunjuk
arah dari cara berpikir ,berperasaan,bertindak,
c.
Sebagai alat
pengawas dengan daya tekan dan pengikat tertentu
d.
Sebagai alat
solidaritas kelompok atau masyarakat
e.
Sebagai
benteng perlindungan atau penjaga atau penjaga stabilitas budaya kelompok atau masyarakat
Norma social
a.
Norma social dilihat dari
sanksi nya
1.
Tata cara
Tata cara merupakan norma yang
menunjuk pada satu bentuk perbuatan dengan sanksi yang sangat ringan terhadap
pelanggarannya.
2.
Kebiasaan (folkways)
Merupakan cara-cara bertindak
yang digemari oleh masyarakat sehingga dilakukan berulang-ulang
3.
Tata
kelakuan (mores)
Merupakan norma yang bersumber
kepada filsafat ,ajaran agama atau ideology yang dianut oleh masyarakat,
4.
Adat
(customs)
Merupakan norma yang ditulis.
5.
Hukum (laws)
Merupakan norma yangnbersifat
formal dan bgerupa aturan tertulis.
Huku,m adalah suatu rangkaian
aturan yang ditujukan kepada anggita masyarakat yang vberisi ketentuan2perintah,kewajiban,ataupun
larangan agar dalam masyarakat tercipata suatu ketertiban dan keadilan.
b.
Norma social dilihat dari sunbernya
Terdiri dari 4 macam :
1.
Norma agama
2.
Norma
kyakinan atau etika
3.
Norma
kesusilaan
4.
Norma hokum
BAB
III
1. DEFINESI
INTERAKSI SOSIAL
Interaksi
social adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok dalam masyarakat.
Dalam
kenyatakan sehari-hari terdapat tiga macam cakupan dalam definisi interaksi
social yaotu:
a.
Interaksi antara individu dengan individu
Individu yang satu member i pengaruh,rangsangan atau stimulus
kepada individu lainnya.
b. Interaksi antara
individu dengan kelompok
c. Interaksi
antara kelompok dengan kelompok
Bentuk
interaksi seperti ini menunjukkan bahwa kepentingan individu dalam kelompok
merupakan satu ke satuan , berhubungan dengan kepentingan dalam kelompok lain.
2.ciri-ciri
interaksi social
1.
jumlah pelakunya lebih dari 1 orang
2.
terjadinya komunikasi
3.
mempunyai maksud atau tujuan yang jelas
4.
dilaksanakan melalui suatu pola system social tertentu.
Secara
ideal pola yang melandasi interaksi social memiliki beberapa syarat, antara
lain:
1.
Tujuan yang
jelas
2.
Kebutuhan
yang jelas dan bermamfaat
3.
Adanya
kesesuaian dan berhasil guna
4.
adanya
kesesuaian dengan kaidah-kaidah social yang berlaku
3.faktor2 pendorong interaksi social
Secara
fisikologis seseorang melakukan
interaksi social dengan orang lain
disadari oleh dorongan –dorongan yang
bersifat fisikologis – sosiologis,antara lain:
1.
imitasi
imitasi
adalah suatu tindakan seseorang untuk meniru segala sesuatu yang ada pada diri orang
lain,hali ini disebabkan adanya sikap
menghargai dan mengagumi pihak lain yang dianggap cocok.
2.
Identifikasi
Merupakan
upaya yaqng dilakukan seseorang menjadi sama ( identik ) dengan orang yang
ditirunya .
3.
Sugesti
Sugesti adaalah rangsangan
,pengaruh ,atau stimulus yang di berikan seseorang kepada orang lain sedemikian
rupa sehingga orang yang diberi sugesti tsb menuruti atau melaksanakan apa yang
disugestikan itu tanpa berpikir lagi secara kritisdan rasional.
4.
Motivasi
Motivasi
adalah dorongan ,rangsangan ,pengaruh atau stimulus yang diberikan seseorang
kepada orang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi motivasi tersebut
menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis,rasional,dan
penuh rasa tanggung jawab.
5.
Simpati
Simpati
merupakan sikap keterkaitan seorang terhadap orangt lain yang timbul karena
adanya kesesuaian nilai yang diaut oleh kedua belah pihak.
6.
Empati
Empati hamper mirip dengan simpati
,perbedaaannya empati lebih menjiwai atau lebih terlihat secara emosional..
4.syarat
terjadinya interaksi social
1. Adanya tindakan social
Merupakan
upaya manusia secar individual untuk
mempertahankan dan mengembangkan hidupnya .
Menurut
max
weber tindakan social adalah tindakan seorang individu yang
dapat mempengaruhi individu-individu lainnya dalam masyarakat.
a.
Tindakan
rasional instrumental
Ini
dilakukan dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara dan tujuaN.
b.
Tindakan
rasional berorientasi nilai
Ini
berkaitan dengan nilai –nilai dasar dan masyarakat sehingga pelaku tidak lagi
mempersalahkan tujuan dan tindakan yang menjadi persoalan dan perhitungsan
pelaku hanyalah tentang cara.
c.
Tindakan
tradisional
Ini tidak
memperhitungkan pertimbangan nasional.tindalan ini dilakukan berdasarkan
pertimbangan kebiasaan dan adat istiadat.
d.
Tindakan
efektif
Hal ini
dilakukan individu-individu maupun kelompok berdasarkan perasaan atau emosi.
2. Kontak
social
Kontak
social adalah hubungan antara 1 pihak dengan pihak lain yang merupakan awal
terjadi interaksi social dan masing-masing pihak saling bereaksi meski tidak
harus bersentuhan secara fisik.
a.
Kontak
social menurut cara-cara yang dilakukan
1.
Kontak
langsung
2.
Kontak tidak
langsung
b.
Kontak
social menurut proses terjadinya
1.
Kontak
primer
2.
Kontak
sekunder
3. Adanya
komunikasi social
Komukasi adalah berhubungan atau bergaul
dengan orang lain.
Orang yang menyampaikan komikasi disebut komunikator,sedangkan orang yang
menerima komunikasi disebut komunikan.
5.bentuk interaksi socialantara
1.INTERAKSI SOSIAL ASOSIATIF.
a. kerja sama(cooperation)
merupakan
bentuk utama dari proses interaksi social karena pada dasar nya interaksi social yang dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang
bertujuan untuk memenuhi kepentingan
atau kebutuhan bersama .
b. akomondasi(accomondation)
merupakan suatu
proses penyesuayan social dalam berinteraksi antara induvidu dan antar kelompok
untuk meredakanpertentangan
akomondasi
mempunyai dua aspek pengertian
1.
Upaya untuk mencapai
penyelesayan suatu konflik atau pertikayan.
2.
Keadan atau kondisi selesainya
suatu konflik atau pertikayan tersebut
“Akomondasi bertujuan untuk “
1.
mengurangi perbedaan
pandangan,pertentangan politik, atau permusuhan antar suku dan antar negara
2.
mencegah terjadi nya ledakan
konflik yang mengarah pada benturan fisik
3.
mengupayakan terjadinya akomondasi
siantara masyarakat yang dipisah kan oleh sistim kelas atau kasta
4.
mengupayakan terjadinya proses
pembauran atau asimilasi diantara
kelompok atau kesukuan atau ras
c.
asimulasi(assimilitiaon)
mrupakan
proses kearah peleburan kebudayaan
sehingga masing PIHAK merasakan adanya kebudayaan tunggal sebagai milik bersama
.asimilasi akan terjadi apabila :
1.
ada perbedaan kebudayaan antara
kedua belah pihak
2.
adanya interaksi intensif
antara kedua pihak
3.
adanya proses saling
menyesuaikan .
factor-faktor yang dapat mempermudah
terjadi nya asimilasi adalah::
1.
sikap dan kesediansalinh
bertoleransi
2.
sikap menghatgai orang asing
dan kebudayaannya
3.
adanya kesempatan di bidang
ekonomi yang seimbang
4.
keterbukaan golongan penguasa
5.
adanya kesamaan dalam unsure
budaya
6.
penkaweinan campuran
7.
adanya musush bersama dari luar
factor –faktor penghambat antara lain :
1.
adanya isolasi kebudayaan dari
salah satu kebudayaan kelompok
2.
minimnya pengetahuan dari salah
satu kebudayaa kelompok atas kebudayaan kelompok lain
3.
ketaktan atas kekuatan
kebudayaan kelompok lain
4.
perasaan superioritas atas
kebufdayaan atas kelompok tttu
5.
adanya perbedaann cirri-ciri badaniyah
6.
adanya perssaingan in-group
yang kuat
7.
adanya diskriminasi
8.
adanya perbedaan kepentingan
antar kelompok.
d.
Akulturasi(aculturatin)
proses social yang
timbulk akibat suatu kebudayaan menerima unsur2 dari suatu keb udayaan asing
tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaansendiri.
2.INTERAKSI SOSIAL DISOSIATIF
Merupakan
bentuk I nterksi social yangmenghasilkan
sebuah perpecahan
Ada beberapa bentuk interaksi social disosiatif, antara lain :
a. Persaingan
(competition )
Adalah suatu perjuangan yang dilakukan
perorangan atau kelompok social tertentu agar memperoleh kemenangan atu hasil secara konpetitif, tampa
menimbulkan ancaman atau benturan fisik.
Persaingan mempunyai fungsi yang dinamis yaitu:
Ø Menyalurkan daya kreatif yang dinamis
Ø Menyalur kan daya juang yang
sipatnya yang konpetitif
Ø Memberikan stimulus atau
rangsangan untuk berprestasi secera optimal
Ø Menyeleksi penempatan atau
kedudukan seseorang dalam hierarki
organisasi secara tepat sesuai dengan kemampuannya.
Ø Menghasilkan spesialusasi keahlian yang menghasilkan sistim
pembagian kerja secara efektif.
b. Kontravensi
Adalah
bentuk proses social yang barada
diantara persaingan dan pertentangan atau konflik.
Kontravensi memiliki lima bentuk yaitu :
v Kontravensi yang bersipat
umum seperi penolakan
v Kontraveksi yang bersipat sederhana seperti
memeki-maki
v Kontrevensi yang bersipat
intensif seperti penghasutan
v Kontrevensi yang bersipat
rahasia seperti mengumumkan rahasia milik orang lain
v Kontrevensi ynag bersipat
taktis seperti inti idtimidasi , provokasi
Tipe-tipe
umum kontravensi meliputi:
·
Kontrevensi yang menyangkut generasi ,misal nya perbedaan pendapat antar
golongan muda dan golongan tua
·
Kontrevensi yang menyangkut perbedaan jenis kelamin seperti perbedaan
pendapat antara wanita dan pria
·
Kontrevensi parlementer , misalnya
golongan mayoritas dengan minoritas dimasyarakat .
c. Pertentangan
atau konflik social
Adalah proses antar perorangan atau kelompok
masyarakat tertentu akibat adanya
perbedaan paham dan kepentingan yang
sangat mendasar sehingga menimbulkan adanya semacam gop atau jurang pemisah diantara mereka.
Sebab-sebab munculnya konflik antar lain sebagai berikut :
1. Perbedaan
pendapat
2. Perselisihan paham yang berkepanjangan yang mengusik harga
diri serta kebanggaan masing-masing
pihak.
3. Bemturan
kepentingan yang sama
4. Perbedaan
system nilai dan norma dari kelompok masyarakat yang berlainan kebudayaan.
5. Perbedaan
kepentingan politik,baik dalam satu negara ataupun antar Negara
Bentuk
bentuk konflik
Ø Konflik
pribadi,yaitu konflik antar individu yang ditandai dengan rasa saling benci
terhadap pihak lawan.
Ø Konflik
rasial yaitu konflik yang terjadi karena adanya perbedaan cirri fisik
kebudayaan
Ø Konflik
antar kels social,yaitu konflik yang terjadi karena adanya perbedaan
kepentingan antar kelas social
Ø Konflik
politik, misalnya konflik antar pendukung parpol dalam pemilu
Ø Konflik
internasional, pertentangan yang terjadi akibat perbedaan kepentingan antar
Negara yang akhir nya menyangkut kedaulatan Negara.
Akibat
yang tibul dari satu pertentangan ( konflik )antara lain:
v Bertambah
nya solidaritas kelompok.
v Berubahnya
sikap atau kepribadian
v Terjadi
perubahan social yang mengancam keutuhan kelompok
v Jatuhnya
korban manusia dan hilangnya harta benda jika terjadi benturan fisik
v Terjadinya
negosiasi diantara pihak-pihak yang bertikai
v Timbulnya
dominasi oleh salah satu pihak terhadap pihak lain.
Lembaga
, kelompok, dan organisasi social sebagai hasil interaksi sosial
1. Lembaga
ssosial
1. Pengertian
lembaga sosial.
a. Pengertian lembaga sosial
Lembaga sosial adalah seperangkat
ketentuan , aturan ,atau norma sosial yang sudah sedemikian mendalam (
melembaga,internalisasi) sehingga keberadaannya disepakati dengan rasa tanggung
jawab oleh seluruh anggota masyarakat (masyarakat,institusionalisasi)
b. Lembaga sosial mengatur berbagai pola
kehidupan tertentu dalam masyarakat.
Proses
pembentukan lembaga sosial.
roses yang dilalui dalam proses
pembentukan lembaga sosial adalah:
1.
Manusia
mencari cara praktis untuk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2.
Kebiasaan
yang telahP dilegalkan kemudian menjadi semacam norma.
3.
Proses
pelembagaan sebenarnya tidak berhenti denikian saja, tetapi dapat berlangsung
lebih jauh lagihingga suatu norma masyarakat tidak menjadiinstitusionalized dalam masyarakat, tetapi menjadi internalizet
c. Tipe-tipe lembaga sosial
Tipe –tipe lembaga sosial atau lembaga kemasdyarakatan
dapat diklasifikasikan dri berbagai sudut .
Menurut gilin
dan gillin lembaga-lembaga sosial dapat dilasifikasikan sebagai berikut
:
1.
Dari segi perkembembangannya
dibedakan menjadi cressive institutional
dan enacted institutional
2.
Dari sudut pandang nilai-nilai
yang diterima masyrakat, timbul klasifikasi atas basic institutions dan subsidiary instutions.
3.
Dari susut pandang penerimaaan masyarakat,dapat dibedakan aprovet atau sosia sanctioned institutions dengan unsanctioned institutions.
4.
Perbedaan antar general institutions dan restricted institutions timbul apa bila
klasifikasi tersebut berdasarkan pada factor penyebarannya.
5.
Dari sudut fungsinya, terdapat
perbedaan operative dan regulative institutions.
Menurut paul B hortor dan chester L. hunt :
1.
Fungsi manifes yaitu fungsi
yang diharapkan oleh banyak orang akan dipenuhi oleh lembaga itu sendiri.
2.
Fungsi laten, yaitu dampak atau
akibat dari adanya fungsi manifest, seperti efek samping dari suatu kebijakan,
program, lembaga-lembaga atau sosiasi yang tidak dikehendaki.
2
.kelompok sosial
a. Klasifikasi
kelompok sosial menurut besar atau banyaknya anggota kelompok
1.
Kelompok primer merupakan suatu
kelompok yang para anggotanya saling mengenal secara akrab, hubungan sosialnya
bersifat informal, personal dan total
2.
Kelompok sekunder merupakan
suatu kelompok dimana hubungan sosialnya bersipat formal, inpersonal, dan
segmental ( berpisah-pisah) serta didasarkan pada asas kepentingan pertama.
b.
Klasifikasi
kelompok sosial menurut proses terbentuknya
1.
Kelompok semu, yaitu kelompok
yang proses terbentuknya bersipat sementara karena terkai toleh kepentingan
sesaat dan tidak terorganisir
2.
Kelompok nyata yang bisa juga
disebut organisasi sosial.
c.
Klasifikasi
kelompok sosial menurut erat-tidaknya ikatan kelompok
1.kelompok paguyuban ( gemeinschaft)
Artinya akur atau bersama .
Contoh dari kelompok paguyuban antara lain
terdapat dikalangan petani sunda(sambat-sinambat) atau pada masyarakat jawa (
gugur gunung ).
2
.kelompo patenbayan (gesellschaft)
Kelompok patenbayan dibentuk dan
diorganisasikan oleh sejumlah orang untuk memenuhi kepentingan tertentu.
Misalnya dibidang ekonomi , profesi, dan politik.
BAB IV
SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
B.
SOSIALISASI
1. Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi dapat
diartikan sebagai proses belajar individu untuk mengenal dan menghayati
norma-norma serta nilai-nilai social sehingga terjadi pembentukan sikap untuk
berpertilaku sesuai dengan tuntutan atau perilaku masyarakat.
2.
Media/Agen Sosialisasi
Media sosialisasi sangat
berperan dalam pembentukan kepribaadian seorang individu. Media sosialisasi itu
meliputi keluarga, kelompok bermain, sekolah, lingkungan kerja, dan media
massa.
a.
Keluarga
Keluarga merupakan media awal dari suatu
proses sosialisasi.
1.
Memberi
pengawasan dan pengendalian yang wajar sehingga anak tidak merasa tertekan
jiwanya;
2.
Mendorong
agar anak dapat membedakan antara perilaku benar dan salah, baik dan buruk,
pantas dan tidak pantas dan sebagainya;
3.
Memberi
contoh perilaku yang baik dan pantas bagi anak-anaknya;
b.
Kelompok Bermain
Dalam istilah
sosiologi, kelompok bermain disebut juga dengan peer group.
Peranan positif
kelompok persahabatan bagi perkembangan kepribadian anan-anak antara lain:
1.
Rasa
aman dan rasa dianggap penting dalam kelompok akan sangat berguna bagi
perkembangan jiwa anak.
2.
Perkembangan
kemandirian remaja tumbuh dengan baik dalam kelompok persahabatan.
3.
Remaja
mendapat tempat yang baik bagi penyaluran rasa kecewa, takut, khawatir, gembira
dan sebagainya yang mungkin tidak didapatkan di rumah.
4.
Melalui
interaksi dalam kelompok, remaja dapat mengembangkan berbagai keterampilan
social yang berguna bagi kehidupannya kelak.
5.
Pada
umumnya kelompok persahabatan mempunyai pola perilaku dan kaidah-kaidah
tertentu yang mendorong remaja untuk bersikap lebih dewasa.
c.
Lingkungan Sekolah
Menurut Horton, fungsi
nyata dari pendidikan antara lain:
1.
Sebagai
modal penting dalam menentukan mata pencaharian.
2.
Dapat
mengembangkan potensi demi pemenuhan kebutuhan pribadi dan pengembangan
masyarakat.
3.
Melestarikan
kebudayaan dengan cara mewariskan satu generasi kegenerasi berikutnya, dan
4.
Membentuk
kepribadian
d.
Lingkungan Kerja
Pengaruh dari
lingkungan kerja tersebut pada umumnya mengendap dalam diri seseorang dan sukar
sekali untuk diubah.
e.
Media Massa
Media massa yang
terdiri dari media cetak (surat kabar dan majalah) maupun elektronik (radio,
televise, dan internet), merupakan alat kominikasi yang dapat menjangkau
masyarakat secara luas.
3.
Bentuk-Bentuk Sosialisasi
Peter
L.Berger dan Luckmann membedakan sosialisasi menjadi
dua jenis, yaitu:
a.
Sosialisasi Primer
Sosialisasi primer merupakan sosialisasi
pertama yang dialamai individu sewaktu kecil.
b.
Sosialisasi Sekunder
Sosialisasi sekunder merupakan tahap
lanjutan setelah sosialisasi primer.
4.
Tahap-Tahap Sosialisasi
Proses sosialisasi
berlangsung melelui beberapa tahp berikut.
a.
Masa Anak-Anak
George
Herbert Mead menyebut kan
proses meniru pada usia awal ini dikenal dengan istilah preparatory stage.
Tahap ini oleh George
Herbert Mead disebut paly stage
b.
Masa Remaja
Tahap ini merupakan
tahap lanjutan dari teknik bermain peran pada massa anak-anak.
c.
Masa Dewasa
Proses sosialisasi pada
tahap ini merupakan titik kulminasi yang paling optimal bagi seorang individu.
C. KEPRIBADIAN
1.
Pengertian Kepribadian
a. Theoodre
M. Newcomb, seorang spsiolog
berkebangsaan Amerika menyatakan bahwa kepribadian merupakan organisasi sikap
yang dimiliki seorang sebagai latar belakang dari perilakunya.
b. Roucek
dan Warren dalam buku mereka yang berjudul
“Sociology an Introduction”, mendefinidsikan kepribadian sebagai organisasi
Faktor-faktor biologis, psikologi, dan sosiologis yang mendasari perilaku
seorang individu.
c. Koentjaraningrat,
seorang ahli
antropologi Indonesia merupakan kepribadian sebagai susunan dari Unsur-unsur
akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu.
2.
Faktor-Faktor Pembentukan
Kepribadian
a.
Faktor Pembawaan
Faktor pembawaan adalah faktor-faktor
yang berupa bawaan dari leluhurnya.
b.
Faktor Lingkungan Fisik
Faktor lingkungan Fisik akan
mempengaruhi kepribadian seorang individu.
c.
Faktor Kelompok
Sebuah kelompok dapat mempengaruhi
perkembangan kepribadian anggotanya, baik kepribadian yang bersifat posotif
maupun yang negative, misalnya kelompok supermainan.
d.
Faktor Kebudayaan Khusus
Setiap daerah memiliki karakteristik
yang khas karena pengaruh kebudayaan yang dianut.
e.
Faktor Pengalaman Yang Unik
Kepribadian seorang akan dipengruhi oleh
sejumlah pengalaman yang dilalui dalam hidup.
3.
Tahap-Tahap Perkembangan
Kepribadian Sebagai Hasil Sosialisasi
a.
Fase Pertama
Satu hal yang penting pada fase ini
adalah bahwa seorang anak mulai mempunyai pandangan tentang dirinya sebagai
suatu individu yang tersendiri, dan secara psikologi mulai memiliki rasa ego
dan superego.
b.
Fase Kedua
Fase kedua merupakan perkembangan dimana
rasa ego yang telah dimiliki seorang anak mulai berkembang karakternya sesuai
dengan tipe pergaulan yang ada di lingkungannya.
c.
Fase Ketiga
Dengan terbentuknya perilaku-perilaku
yang khas sebagai perwujudan kepribadian yang bersifat abstrak.
D. HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN,SOSIALISASI,DAN KEBUDAYAAN
Seperti
yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa kepribadian merupakan abstraksi atau
pengorganisasian dari sikap-sikap seorang individu untuk berperilaku dalam
rangka berhubungan dengan orang lain (berinteraksi sosial) atau menanggapi
suatu hal yang terjadi dalam lingkungan masyarakatnya.
Ada
beberapa tipe kebudayaan khusus atau supculture yang secara nyata dapat
mempengaruhi bentuk kepribadian seorang individu, yaitu sebagai berikut.
1.
Budaya Khusus Berdasarkan
Faktor kedaerahan
Sebagai Contoh,
terdapat perbedaan antara system kekerabatan di Tapanuli dengan system
kekerabatan di Minangkabau.
2.
Budaya Khusus Masyarakat
Desa dan Kota
3.
Budaya Khusus Kelas Sosial
4.
Budaya Khusus Atas Dasar
Agama
5.
Budaya Khusus Berdasarkan
Profesi
BAB V
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN
SOSIAL
B. PENYIMPANGAN SOSIAL
1.
Pengertian Perilaku
Menyimpang dan Antisosial
Perilaku menyimpang
dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku yang diekspresikan oleh seorang atau
beberapa orang anggota masyarakat yang secara disadari atau tidak disadari.
2.
Teori –Teori Penyimpangan Sosial
a.
Teori Differential
Associantion
Teori ini diciptakan
oleh Edwin M. Sutherland yang berpendapat bahwa penyimpangan bersumber pada
pergaulan yang berbeda.
b.
Teori Labelling
Teori ini dipelopori
oleh Edwin M. lemerd yang berpendapat bahwa seseorang yang telah melakukan
penyimpangan pada tahap primer (pertama) lalu oleh masyarakat sudah diberikan
cap sebagai penyimpangan.
c.
Teori Merton
Teori ini dikemukakan
oleh Robert K. Merton, yaitu perilaku penyimpangan merupakan bentuk dari
adaptasi terhadap situasi tertentu.
d.
Teori Fungsi
Teori ini dikemukakan
oleh Emilie Durkheim bahwa kesadaran moral dari semua masyarakat adalah karena
faktor keturunan, perbedaan lingkungan fisik, dan lingkungan social.
3.
Bentuk-Bentuk Perilaku
Menyimpang
a.
Penyimpangan Primer
Penyimpangan primer
adalah penyimpangan yang bersifat temporer atau sementara dan hanya menguasai
sebagai kecil kehidupan seseorang.
Ciri-ciri
penyimpangan primer antara lain:
1. Bersifat sementara
2. Gaya hidupnya tidak didominasi oleh
perilaku menyimpang, dan
3. Masyarakat masih mentolerir/menerima
b.
Penyimpangan Sekunder
Penyimpangan sekunder
adalah perbuatan yang dilakukan secara khas dengan memperlihatkan perilaku
menyimpang.
Ciri-ciri
penyimpangan sekunder antara lain:
1.
Gaya
hidupnya didominasi oleh perilaku menyimpang, dan
2.
Masyarakat
tidak bias mentolerir perilaku menyimpang tersebut.
c.
Penyimpangan Individu
Penyimpangan individu
adalah penyimpangan yang dilakukan oleh seorang individu dengan melakukan
tidakan-tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku. Contohnya,
pencurian yang dilakukan sendiri.
d.
Penyimpangan Kelompok
Penyimpangan kelompok
adalah penyimpangan yang dilakukan secara berkelompok dengan melakukan
tindakan-tindakan yang menyimpang dari norma-norma masyarakat yang berlaku.
e.
Penyimpangan Kelompok
Penyimpangan kelompok
adalah penyimpangan yang dilakukan secara berkelompok dengan melakukan
tindakan-tindakan yang menyimpang dari norma-norma masyarakat yang berlaku.
f.
Penyimpangan Situasional
Penyimpangan jenis ini
disebabkan oleh pengaruh barmacam-macam
kekuatan situasional / social diluar individu dan memaksa individu
tersebut untuk berbuat menyimpang.
g.
Penyimpangan Sistematikan
Penyimpangan
sistematika adalah suatu system tingkah laku yang disertai organisasi social
khusus, status formal, peranan,peranan, nilai-nilai, norna-norma, dan moral
tertentu yang semuanya berbeda dengan situasi umum.
4.
Sifat – Sirat Perilaku
Menyimpang
a.
Penyimpangan Positif
Penyimpangan positif
adalah penyimpangan yang mempunyai dampak positif karena mengandung Unsur
inovatif, kreatif, dan memperkaya alternatif.
b.
Penyimpangan Negatif
Penyimpangan negatif
adalah penyimpangan yang cenderung bertindak kea rah nilai-nilai sosial yang
dipandang rendah dan berkaitan buruk.
5.
Faktor-Faktor Penyebab
Perilaku Menyimpang
a.
Sikap Mental
Yang Tidak Sehat
Perilaku menyimpang
dapat pula disebabkan karena sikap mental yang tidak sehat.
b.
Ketidakhormanisan dalam Keluarga
c.
Pelampiasan Rasa Kecewa
d.
Dorongan Kebutuhan Ekonomi
e.
Pengaruh Lingkungan dan Media Massa
f.
Keinginan Untuk Dipuji
g.
Proses Belajar yang Menyimpang
h.
Ketidaksanggupan Menyerap Norma
i.
Adanya Ikatan Sosial yang Berlain-lainan
j.
Proses Sosialisasi
Nilai-nilai Subkebudayaan Menyimpang
k.
Kegagalan dalam Proses Sosialisasi
6.
Media Pembentukan Perilaku
Menyimpang
a.
Keluarga
Pembentukan kepribadian
seseorang untuk pertama kalinya akan berawal dari keluarga karena proses
sosialisasi yang dialami seorang individu untuk membentuk kepribadiannya untuk
berawal dari media sosialisasi ini.
b.
Lingkungan Tempat Tinggal
c.
Kelompok Bermain
d.
Media Massa
7.
Contoh Perilaku Menyimpang
a.
Tindakan Kriminal dan Kejahatan
b.
Kenakalan Anak (Juvenile Delingeuncy)
c.
Penyimpangan Seksual
Penyimpangan seksual
merupakan salah satu bentuk perilaku menyimpang dan melanggar norma-norma dalam
kehidupan masyarakat-masyarakat.
d.
Alkoholisme
e.
Penyalahgunaan Narkotika
f.
Hubungan Seksual Sebelum Nekah
g.
Sadism terhadap Anak
C. PENGENDALIAN SOSIAL
1.
Pengertian Pengendalian
Sosial
Menurut Berger, pengandilan social adalah cara
yang digunakan untuk menertiblan anggota masyarakat yang membangkang. Menurut Roucek, pengandalian social adalah
proses terencana maupun tidak tempat individu diajarkan, dibujuk, ataupun
dipaksa untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup kelompok.
2.
Jenis-Jenis Lembaga Pengendalian Sosial
a.
Lembaga Kepolisian
Lembaga kepolisian
merupakan salah satu lembaga formal yang sejak awal dibentuk penyimpangan
terhadap hokum yang berlaku.
b.
Lembaga Kejaksaan
Lembaga kejaksaan merupakan
lembaga formal yang bertugas sebagai penuntut umum, yaitu pihak yang mengajukan
tuntutan terhadap mereka yang melakukan pelanggaran hukum berdasarkan tertip
Hukum yang berlaku.
c.
Lembaga Pengadilan
Lembaga pengdilan pada
hakekatnya juga merupakan lembaga pengdilan social formal yang bertugas untuk
memeriksa kembali hasil penyidikan dari kepolisian serta menindklanjuti tentuan
dari kejaksaan terhadap suatu kasus pelanggaran.
d.
Lembaga Adat
e.
Tokoh-Tokoh Masyarakat
3.
Sifat-Sifat Pengandalian
Sosial
a. Pengadalian
Sosial Preventif
Usaha
silakukan sebelum pelanggarana.
b.
Pengandalian Sosial
Represif
Pengandalian sosial
yang represif dilakukan apabila telah terjadi pelanggaran dan supaya keadaan
pulih seperti sediakala.
c.
Pengendalian Sosial
Gabungan
Pengendalian sosial
gabungan merupakan antara pengadilan preventif dan represif.
d.
Pengendalian Sosial
Persuasif
e.
Pengadilan Sosial Koersif
4.
Cara-Cara Pengendalian
Sosial
a.
Cemoohan
b.
Teguran
c.
Pendidikan
d.
Agama
e.
Gosip atau Desas-Desus
f.
Ostrasisme
g.
Fraundulens
h.
Intimidasi
i.
Hukum
5.
Akibat tidak Berfungsinya
Lembaga Pengendalian Sosial
Pengendalian social dapat dilakukan secara internal
dan secara eksternal. Pengendalian internal merupakan pengendalian yang
dilakukan oleh komponen masyarakat itu sendiri dibawah koordinasi para pembuka
adat dan tokoh masyarakat dan dapat
dimulai dari pengendalian diri tiap-tiap individu sebagai warga masyarakat,
serta pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan pembuyaan norma dan nilai
social dari generasi tua kepada generasi muda.
Bentuk-bentuk nyata kejadian dalam masyarakat yang
merupakan akibat langsung dari tidak berfungsinya lembaga-lembaga pengendalian
social antara lain :
a. Tidak adanya kepastian Hukum
b. Kepentingan masyarakat sulit untuk
dipenuhi
c. Sering terjadi konflik, terutama
konflik-konflik kepentingan yang berlatar belakang pada hakekat hidup manusia,
perbedaan ideology, perbedaan budaya, serta perbedaan sar.
d. Munculnya komersialisasi Hukum, jabatan,
dan kekuasaan.
e. Munculnya sindikan-sindikan kejahatan
yang mempunyai kepentingan khusus.
0 komentar:
Posting Komentar